Renungan:
Kisah Seekor Tikus


Seekor tikus mengintip dibalik celah ditembok untuk mengamati pak tani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya (tikus)? Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari keladang pertanian itu, tikus itu berteriak memberi peringatan, “awas,,,, ada perangkap tikus didalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus didalam rumah..!!
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah mengangkat kepalanya dan berkata, “Ya maafkan aku pak tikus, aku tau ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya, jadi jangan buat aku sakit kepala-lah.

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap tikus didalam rumah”..... wah, menyesal aku mendengar kabar ini, “si kambing menghibur dengan penuh simpati,,, Tapi tak ada yang bisa ku lakukan kecuali berdoa, yakinlah, bahwa kamu senantiasa ada dalam doa-doaku, lanjutnya.

Tikuspun kemudian berbelok menuju si lembu...
“Oh...??
“Sebuah perangkap tikus..??
Jadi, saya dalam bahaya besar ya..”?? Kata Lembu mengejek sambil tertawa dan berleleran liur.

Jadi tikus itu kembalilah kerumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih. Terpaksa harus menghadapi perangkap itu sendirian, ia merasa sungguh-sungguh sendiri.

Malam tiba, dan terdengar suara bergema diseluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsa.Istri
petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat apa yang terperangkap. Ternyata yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itupun mematuk tangan istri petani itu, dan petanipun langsung bergegas membawanya kerumah sakit.
Kemudian, si istri kembali kerumah, dengan tubuh mengigil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan Sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah pisau dan pergi kekandang mencari ayam untuk bahan supnya.
Tapi, bisa itu sungguh jahat. Si istri tak langsung sembuh, kemudian banyaklah tetangga yang datang membesuk, dan tamu pun tumpah ruah dirumahnya. Ia pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing dikandang pun jadi gulai. Tapi itu tak cukup, bisa itu tak bisa disembuhkan,,,, akhirnya si istri pun meninggal, dan berpuluh2 orang datang untuk melayat, mengurusi pemakaman, dan selamatan. Tak ada cara lain, akhirnya lembu dikandang pun dijadikan panganan untuk puluhan pelayat tersebut dan juga peserta selamatan.


“Kawan, jadi apabila kita mendengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kita pikir itu tidak ada kaitannya dengan kita, ingatlah bahwa apabila ada Perangkap tikus dirumah, seluruh ladang pertanian ikut menanggung resikonya”.

“Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan daripada baiknya”





SI JUJUR DAN SI BERANI, Kisah Badu.
Seorang raja yang memasuki usia senja ingin mencari penggantinya. Berbeda dengan kebiasaannya, ia tak menunjuk anak-anak maupun orang-orang terdekatnya. Ia justru memanggil para pemuda dinegeri itu dan berpidato di hadapan mereka. “Aku akan mengadakan sayembara. Kalian semua akan mendapatkan sebuah biji, tanamlah biji ini, rawatlah dan kembalilah setahun lagi dengan tanamn kalian masing-masing. Bagi yang memiliki tanaman terbaik akan langsung kutunjuk menjadi raja menggantikanku!!”.
Seorang bernama Badu, terlihat amat antusias. Ia menanam biji itu dan menyiraminya tiap hari. Tapi sampai sebulan berlalu bijinya belum juga tumbuh. Setelah 6 bulan, para pemuda lain mulai membicarakan tanaman mereka yang tumbuh tinggi, namun pot Badu masih kosong, belum terlihat ada tanaman tumbuh. Badu tak mengatakan apapun pada teman-temannya. Ia tetap menunggu bijinya tumbuh.
Setahun telah tiba. Semua pemuda membawa tanamannya kepada raja. Semula badu enggan datang, namun ibunya mendorongnya untuk pergi dan berbicara apa adanya. Raja menyambut para pemuda seraya memuji tanaman yang mereka bawa. “Kerja kalian luar biasa, tanaman kalian bukan main indahnya. Aku akan menunjuk seorang dari kalian untuk menjadi raja yang baru menggantikanku!”.  Semua pemuda itu pun, tersenyum. Mereka siap-siap untuk mengdengarkan pengumuman dan berharap yang keluar sebagai pemenangnya adalah nama mereka. Lain halnya badu, dia tertunduk lesu dibarisan paling belakang. Karena tanaman dia tak tumbuh.
Tiba-tiba raja yang melihat badu berdiri dibelakang memanggilnya. Badu panik, dia ketakutan. “Jangan-jangan aku akan dibunuh, “ pikirnya. Suasananya kontan ricuh dengan ejekan dan cemoohan hadirin yang menyaksikan potnya yang kosong.
“Diam semuanya!!”, teriak raja. Ia menoleh pada Badu, kemudian mengumumkan. “Inilah Raja kalian yang baru!”. Semua terkejut.
Bagaimana mungkin orang yang gagal yang menjadi raja? Tanya salah seorang pemuda. Raja melanjutkan, “Setahun lalu aku memberi kalian sebuah biji untuk ditanam. Tapi biji yang kuberikan itu adalah biji yang sudah dimasak dan biji itu pasti tidak akan tumbuh. Kalian semua tidak ada yang jujur, kalian telah mengganti dengan biji yang lain sehingga biji kalian bisa tumbuh. Hanya  Badu yang memiliki KEJUJURAN DAN KEBERANIAN untuk membawa pot dengan biji yang ku berikan. Karena itulah dia yng ku angkat menggantikan diriku, jelas sang raja.
Kejujuran akan membawa perubahan mendasar pada diri seseorang. Tapi tanpa keberanian, kejujuran tak akan membawa perubahan bagi orang banyak. Kejujuran hanya menghasilkan pengikut (follower) bukan
 
  • RSS
  • Instagram
  • Path
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Blogroll

My STAT

My Statcount
Flag Counter